UNUSA DALAM IMPLEMENTASI MERDEKA

 

Perkembangan teknologi di tengah pandemi covid19 mendorong lahirnya era baru dalam dunia pendidikan yaitu Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dimana implementasinya mendorong perguruan tinggi untuk tetap produktif dalam melaksanakan tridharma yaitu pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat. . Peningkatan penerapan MBKM merupakan upaya untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa dan dosen perguruan tinggi dalam bersinergi dengan dunia kerja dan dunia industri. Selain itu, terdapat 8 skema MBKM yang dirancang untuk memfasilitasi penerapan kurikulum pembelajaran yang fleksibel bagi siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemodelan implementasi dan memberikan gambaran sejauh mana keterlibatan dosen, staf dan mahasiswa dalam implementasi MBKM di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA). Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dalam menyajikan data dimana hasilnya jelas menunjukkan adanya peningkatan positif dalam pelaksanaan pendidikan MBKM di UNUSA yang digambarkan dari model dampak besar dan kecil yang dianalisis melalui hasil kuisioner dari civitas UNUSA bahwa relevan dengan kesesuaian pelaksanaan MBKM dengan arahan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 20 Tahun 2021. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan hasil survei pelaksanaan MBKM terhadap responden dosen, pegawai dan mahasiswa dengan total sampling 220 dosen, 113 mahasiswa, dan 3661 mahasiswa. Persentase hasil yang dicapai termasuk pengaruh besar dari kuesioner, 36. Responden dosen sebanyak 53% yang terbagi dalam 5 kelompok respon, 66,67% responden mahasiswa yang terbagi dalam 5 responden dan menjadi 5 kelompok respon 75,45% kelompok Pendidik yang terbagi. Persentase hasil yang dicapai termasuk pengaruh kecil dari angket, 36,53% responden dosen yang terbagi dalam 7 kelompok respon, 63,03% mahasiswa yang terbagi dalam 4 kelompok respon dan 63,64% Pendidik yang terbagi dalam 7 kelompok respon